Senin, 02 Mei 2016

Analisis Budaya politik masyarakat Banda Aceh



Budaya Politik Masyarakat Banda Aceh 
Budaya politik adalah cara individu berpikir, merasa, dan bertindak terhadap sistem politik serta bagian-bagian yang ada di dalamnya, termasuk sikap atas peranan mereka sendiri di dalam sistem politik (Almond dan Verba).

Analisis Budaya politik masyarakat Banda Aceh, yang dilihat melalui indicator budaya politik oleh Almond dan Verba:

1.      Orientasi kognitif, pengetahuan dan keyakinan tentang sistem politik. Dari sudut pandang ini dapat kita pastikan bahwa secara umum masyarakat Banda Aceh memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap politik yang sedang berlaku dapat dilihat dari adanya laboratorium politik (warung kopi) yang di padati oleh semua kalangan masyarakat sebagai sarana untuk mengetahui perkembangan politik. 

2.      Orientasi afektif, perasaan terhadap sistem politik, perananya para aktor dan penampila. secara umum perasaan masyarakat Banda Aceh terhadap sistem politik sangat tinggi. Tingginya kesadaran akan politik dapat dilihat dari perjuangan masyarakat Aceh dalam memperjuangkan partai lokal. Masyarakat Aceh umumnya mempercayai para aktor politik. Karena aktor politik di Banda Aceh memiliki ketokohan, kewibaan, dan keilmuan khususnya di bidang agama. Walaupaun secara nyata tiga sikap itu hanya sebagai aksesoris pemikat suara. 

3.      Orientasi evaluatif, penampilan moral seseorang terhadap sistem politik. masyarakat Aceh semakin cerdas mencermati sejumlah polemik isu di kalangan elite. Masyarakat tidak pernah riuh layaknya hiruk pikuk para politikus. Saat ini masyarakat memilih diam, menunggu saat yang tepat untuk bersuara. Diamnya bukan kerena apatis atau tidak bernyali, pada dasarnya masyarakat belum berkepentingan. Jadi sikap masyarakat Aceh terhadap politik tergantung seberapa besar kepentingan atau keuntungan mereka terhadap partai itu. 

Jadi dapat di simpulkan bahwa model prilaku memilih masyarakat Banda  Aceh ialah model pilihan rasional dimana pemilihan rasional ini titik beratnya ada kepentingan ekonomi dan politik. 

Referensi :
Gabriel A. Almond dan Sydney Verba, Budaya Politik, (Jakarta: Rajawali Press)

 Banda Aceh, 03 Mei 2016

                                                                                                                  Putri Aulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar