Budaya Politik Masyarakat Banda Aceh
Budaya politik adalah cara individu berpikir, merasa,
dan bertindak terhadap sistem politik serta bagian-bagian yang ada di dalamnya,
termasuk sikap atas peranan mereka sendiri di dalam sistem politik (Almond dan Verba).
Analisis Budaya politik
masyarakat Banda Aceh, yang dilihat melalui indicator budaya politik oleh Almond
dan Verba:
1. Orientasi
kognitif, pengetahuan dan keyakinan tentang sistem politik. Dari sudut pandang
ini dapat kita pastikan bahwa secara umum masyarakat Banda Aceh memiliki
pengetahuan yang tinggi terhadap politik yang sedang berlaku dapat dilihat dari
adanya laboratorium politik (warung kopi) yang di padati oleh semua kalangan
masyarakat sebagai sarana untuk mengetahui perkembangan politik.
2. Orientasi
afektif, perasaan terhadap sistem politik, perananya para aktor dan penampila. secara
umum perasaan masyarakat Banda Aceh terhadap sistem politik sangat tinggi.
Tingginya kesadaran akan politik dapat dilihat dari perjuangan masyarakat Aceh
dalam memperjuangkan partai lokal. Masyarakat Aceh umumnya mempercayai para
aktor politik. Karena aktor politik di Banda Aceh memiliki ketokohan, kewibaan,
dan keilmuan khususnya di bidang agama. Walaupaun secara nyata tiga sikap itu
hanya sebagai aksesoris pemikat suara.
3. Orientasi
evaluatif, penampilan moral seseorang terhadap sistem politik. masyarakat Aceh
semakin cerdas mencermati sejumlah polemik isu di kalangan elite. Masyarakat
tidak pernah riuh layaknya hiruk pikuk para politikus. Saat ini masyarakat
memilih diam, menunggu saat yang tepat untuk bersuara. Diamnya bukan kerena
apatis atau tidak bernyali, pada dasarnya masyarakat belum berkepentingan. Jadi
sikap masyarakat Aceh terhadap politik tergantung seberapa besar kepentingan
atau keuntungan mereka terhadap partai itu.
Jadi
dapat di simpulkan bahwa model prilaku memilih masyarakat Banda Aceh ialah model pilihan rasional dimana
pemilihan rasional ini titik beratnya ada kepentingan ekonomi dan politik.
Referensi :
Gabriel
A. Almond dan Sydney Verba, Budaya Politik, (Jakarta: Rajawali Press)
Banda Aceh, 03 Mei 2016
Putri Aulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar